Minggu, 04 November 2018

contoh : Analisis Jurnal "imunologi"


ANALISIS JURNAL
1.      Judulartikel: Brief psychoeducation intervention against HIV/AIDS related stigma among house wifes lived in coffe plantation area
2.      Kata Kunci :HIV/AIDS, Stigma, House wife, population, plantation.
3.      Penulis: Ahmad Rifai
4.      Telaah Step 1 (FokusPenelitian)
Problems
Sejak pertama kali ditemukan, HIV/AIDS telah menyebabkan banyak dampak negatif selama kurang lebih 29 tahun terakhir pada masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini berdampak bukan hanya pada aspek kesehatan, namun juga munculnyapada kelompok usia produktif (20-49 tahun) (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014)
Infeksi HIV merupakan suatu penyakit kronis yang bagi kebanyakan orang dianggap sebagai penyakit yang diakibatkan oleh adanya perilaku yang salah. Seringkali masyarakat menyimpulkan bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) telah berperilaku amoral atau bertindak dengan cara yang salah yang memungkinkan mereka terjangkit virus ini, sehingga masyarakat menyimpulkan sendiri bagaimana seseorang dapat terinfeksi oleh HIV (Philip, Chadee, & Yearwood, 2014). Beberapa penelitian menemukan bahwa kebanyakan orang akan menghindari dan menjaga jarak dengan orang yang diidentifikasi mengidap HIV, yang selanjutnya hal ini akan mengakibatkan masyarakat mendiskriminasikan dan menstigma orang yang menderita HIV/AIDS (Varni, Miller, & Solomon, 2012). 
Salah satu faktor penghambat serta tantangan yang menyebabkan tidak efektifnya program pencegahan HIV/AIDS di masyarakat adalah adanya stigma sosial (Odimegwu, Adedini, & Ononokpono, 2013). Stigma terhadap HIV/AIDS menghalangi akses bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) serta kelompok resiko tinggi untuk mendapatkan pelayanan dan tindakan kesehatan serta respon sosial (Whyte, Abell, Ph, Brown, & Cesnales, 2011). Lebih jauh, adanya stigma akan berdampak pada menurunnya jumlah test HIV, terbatasnya pemanfaatan pelayanan pencegahan HIV, serta semakin meningkatnya perilaku seksual yang beresiko. 
Stigmatisasi pada ODHA seringkali dimanifestasikan dengan adanya penolakan sosial, tidak adanya pengakuan serta adanya diskriminasi yang akan menimbulkan rasa malu dan takut bagi ODHA untuk berinteraksi dengan orang lain. Status HIV positif bisa mengakibatkan pada tidak adanya dukungan sosial, memunculkan depresi, kehilangan kesempatan untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan, serta menurunnya keberanian untuk mendapatkan pelayanan medis

Hasil Analisis: Data yang dicantumkan belum jelas dan masih kurang karena tidak terdapatnya data angka kejadian secara global hanya mencantumkan angka kejadian di Indonesia saja, dan dalam penelitian ini juga hanya memunculkan mengenai stigma-stigma pada masyarakat tidak menampilkan cara pencegahan secara terperinci
Intervention
Intervensi yang digunakandalampenelitianiniadalahPsikoedukasi singkat,Psikoedukasi adalah sebuah terapi modalitas yang dilakukan secara professional dan mengintegrasikan serta mensinergikan antara psikoterapi dan intervensi edukasi (Cartwright, M.E. 2007). Edukasi merupakan proses interaktif yang mendorong terjadinya proses pembelajaran, dan pembelajaran merupakan upaya penambahan pengetahuan yang baru, sikap, serta ketrampilan melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu, serta diarahkan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan status kesehatan, pencegahan penyakit dan membantu individu mengatasi efek serta dampak dari penyakit (Smeltzer & Bare, 2008; Potter & Perry, 2009)
Comparison
Intervention
Tidak terdapat intervensi pembanding dalam penelitian ini, tetapi dalam penelitian ini, terdapat kelompok intervensi dan kelompok kontrol, kelompok intervensi mendapatkan psikoedukasi singkat sedangkan kelompok control tidak mendapatkan intervensi.
Hasilanalisis: Dari hasil penelitian pada jurnal diatas sangat jelas karena kelompok intervensi mendapatkan psikoedukasi dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan intervensi, tetapi setelah penelitian kelompok kontrol juga mendapatkan psikoedukasi setelah semua kelompok intervensi selesai dalam pengukuran.
Outcame
Rata-rata usia responden pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berada pada rentang usia yang relatif sama, dengan rentang usia 26 – 46 tahun, ibu rumah tangga, sebagian besar berpendidikan pada level sekolah dasar, serta beragama Islam. Gambaran stigma tentang HIV/AIDS  Hasil observasi penelitian menunjukkan stigma HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di area perkebunan kopi di Kabupaten Jember pada kelompok perlakuan didapatkan penurunan jumlah responden dengan stigma negatif terhadap HIV/AIDS pada saat sebelum (11 orang/73,3%) dan sesudah (5 orang /33,3%) dilakukan brief psychoeducation. Begitu juga pada kelompok kontrol, meskipun tidak diberikan intervensi brief psychoeducation didapatkan satu responden yang tidak melakukan stigmatisasi negatif pada HIV/AIDS

Hasil analisis: hasilnya jelas dan sesuai, dengan adanya hasil pre dan post pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, serta membandingkan kedua kelompok. Dimanahasil intervensi brief psychoeducation terhadap stigma HIV/AIDS pada ibu rumah tangga menunjukkan perbedaan yang signifikan yaitu intervensi ini lebih efektif mengurangi stigmatisasi HIV/AIDS pada kelompok yang diberikan brief psychoeducation.





Telaah Step 2 Validasi
Recruitment
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang tinggal diderah perkebunan kopi, besar sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 30 orang. Selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol., Sampel dalam penelitian didapatkan menggunakan teknik probability sampling dengan pendekatan simple random sampling dari populasi yang sudah ditentukan yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil analisis: Jumlah sampelnya sudah sesuai dan dapat dibandingkan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi apakah terdapat perbedaan pada dua kelompok ini. Tetapi dalam penelitian ini tidak mencantumkan kriteria eksklusi tetapi hanya mencantumkan satu kriteria inklusi
Maintenance
Proses pelaksanaan pemberian intervensi brief psychoeducation pada kelompok intervensi meliputi 3 fase: (a) Fase Orientasi; pada tahap ini, peneliti menanyakan perasaan partisipan secara umum untuk mengidentifikasi sejauh mana kesiapan partisipan untuk dilakukan intervensi. Peneliti menciptakan suasana yang nyaman sehingga responden bisa secara asertif menerima intervensi dengan maksimal. (b) Fase Kerja; sebelum memberikan intervensi, peneliti memberikan kuesioner pada responden untuk mengukur stigma terhadap HIV/AIDS sebagai pengukuran awal (baseline). Peneliti memulai memberikan brief psychoeducation yang berlangsung selama 30 sampai 60 menit mengenai topik yang telah ditentukan sebelumnya dan telah disusun. Selama aplikasi intervensi brief psychoeducation peneliti mengacu pada guideline dan SOP yang telah di susun serta menggunakan leaflet sebagai media penyampaian informasi. Aplikasi pelaksanaan brief psychoeducation diakhiri setelah informasi yang dibutuhkan telah tersampaikan sesuai tujuan penelitian. (c) Fase Terminasi; dilakukan setelah semua proses brief psychoeducation berakhir. Sebelum menutup kegiatan, peneliti memberikan reinforcement positif kepada responden atas kerjasamanya dalampelaksanaan intervensi dan membuat kontrak untuk melakukan pengukuran stigma 3 hari setelah intervensi.  
Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 3 bulan antara bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016. Sebagai bentuk menjunjung aspek keadilan (fairness), kelompok kontrol juga diberikan tindakan brief psychoeducation setelah semua responden pada kelompok perlakuan menerima intervensi dan menyelesaikan semua pengukuran.  
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain penelitian  pre-test – post-test with control group. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberikan intervensi brief psychoeducation, serta kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi.
Hasil analisis: Metode penelitian yang digunakan sudah sesuai karena tujuan penelitian adalah ingin melihat pengaruh intervensi yang diberikan sehingga jika ingin melihat pengaruhnya harus dilihat hasil pre dan postnya, dan dalam penelitian ini tidak memiliki SOP untuk intervensi yang dilakukan.
Measurement
Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain penelitian  pre-test – post-test with control group. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberikan intervensi brief psychoeducation, serta kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi.Pada penelitian ini analisa yang digunakan adalah analisis data yang digunakan adalah uji t-test independent dan uji t- test dependent. Uji t-test independent dilakukan untuk membandingkan mean dari dua kelompok yang tidak saling berhubungan satu dengan yang lain yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sedangkan uji t-test dependent dioperasikan untuk mengetahui perbedaan stigmatisasi antara sebelum intervensi dan setelah intervensi pada kelompok intervensi serta membandingkan nilai baseline dan pengukuran lanjutan pada kelompok kontrol.
Hasil Analisis: Dalam penelitian ini menggunakan dua uji yaiti uji t-test independent dan uji t- test dependent untuk mengetahui adanaya perbandingan dan perbedaan pada dua kelompok.

Telaah 3 (Aplikabilitas)
·      Apakah dapat diterapkan? Bagaimana bentuk penerapannya?
Pemberian terapi psikoedukasi terhadap ibu rumah tangga baik itu d RS atau pun dilingkungan masyarakat dapat dilakukan. Intervensi ini dapat dilakukan dengan membentuk semacam kelompok diskusi untuk pasien maupun keluarga pasien dengan kasus HIV/AIDS atau dapat dilakukan pemberian konseling  secara individu.Proses pelaksanaan pemberian intervensi brief psychoeducation tidak mennggunakan banyak biaya dan waktu yang lama hanya daja mungkin dibutuhkan kesiapan yang komprehensif.  Pelaksanaanya meliputi 3 fase: (a) Fase Orientasi; pada tahap ini, peneliti menanyakan perasaan partisipan secara umum untuk mengidentifikasi sejauh mana kesiapan partisipan untuk dilakukan intervensi. Peneliti menciptakan suasana yang nyaman sehingga responden bisa secara asertif menerima intervensi dengan maksimal. (b) Fase Kerja; sebelum memberikan intervensi, peneliti memberikan kuesioner pada responden untuk mengukur stigma terhadap HIV/AIDS sebagai pengukuran awal (baseline). Peneliti memulai memberikan brief psychoeducation yang berlangsung selama 30 sampai 60 menit mengenai topik yang telah ditentukan sebelumnya dan telah disusun. Selama aplikasi intervensi brief psychoeducation peneliti mengacu pada guideline dan SOP yang telah di susun serta menggunakan leaflet sebagai media penyampaian informasi. Aplikasi pelaksanaan brief psychoeducation diakhiri setelah informasi yang dibutuhkan telah tersampaikan sesuai tujuan penelitian. (c) Fase Terminasi; dilakukan setelah semua proses brief psychoeducation berakhir. Sebelum menutup kegiatan, peneliti memberikan reinforcement positif kepada responden atas kerjasamanya dalam pelaksanaan intervensi dan membuat kontrak untuk melakukan pengukuran stigma 3 hari setelah intervensi.
 jurnalnya bisa dilihat pada link dibawah :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar